Kamis, 18 Oktober 2012

ASKEB PNC NORMAL

BAB I
PENDAHULUAN

Masa nifas (puerperium) adalah masa puli kembali mulai dari persalinan sele`ai sampai alat alat kandungan kembali seperti pra hamil.lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.(Sinobsis Obstetri. 115)
Masa nifas atau kala puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Merupakan Wktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. Dimana perubahan bentuk fisik dari yang sebelumnya hamil dan melahirkan serta terjadi perubahan emosional dan sosial didalam keluarga. Pada umumnya masa nifas harus berjalan nurmal sehingga sebagai tenaga midis dan harus mendetiksi secara dini kondisi yang tidak nurmal pada maa nifas.
Dengan mengangkat seorang wanita yang berada dalam fase atau masa nifas memiliki resiko tinggi maka dilakukan pengawasan selama masa nifas. Dengan usaha ini ternyata angka kematian ibu dapat menurun begitu juga dengan kematian anak. Sedapt mungkin seorang ibu post partum diberikan pengertian sedikit tentang masa nifas, ini berarti dalam ANC atau bisa diberikan pada saat PNC harus diusahakan agar ibu dalam masa nifas harus sehat dan tidak terjadi masalah dan jika ditemukan danya tanda-tanda kelainan atau infeksi harus didetiksi secara dini dan harus dapat ditangani.
            Setelah persalinan (masa nifas) merupakan kondisiyang harus diwaspadai,  peningkatan suhu tubuh biasanya, terjadi, tapi tidak bole melebihi dari dari 38Âșc secara ber turut-turut. Selama 2 hari karena dapat diperkirakan terjadi infeksi. Adanya rasa nyeri dan timbul akibat adanya kontraksi uterus diikuti his pengiring, ada pula terjadi penyerapan beberapa bahan tertentu melalui pembulu dara vena sehingga terjadi peningkatan suhu. Perlukan pada kala nifas atau perlukan karena persalinan merupakan tempat masuknya kuman kedalam tubuh sehingga menimbulakan infeksi pada masa nifas
                  Untuk itu penulis mengambil kasus pada Ny”I” PI001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal di Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan Kepanjen,agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan secara tepat dan komprohensif, dan supaya proses nifas ibu berlangsungbdengan lancar dan tanpa komplikasi.
1.2.1    Tujuan Umum
               Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal diharapkan mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney dengan pendekatan standar kebidanan secara komprehensif.
Setelah memahami teori mengenai kehamilan Pre Eklamsi Ringan diharapkan mahasiswa mampu :
1.  Melajukan pengkajian pada Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
1.4       Metode Penulisan
1.   Wawancara           :  Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada ibu pasien yang bersangkutan
4.   Studi Pustaka        :  Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari buku-buku sumber untuk memperlengkap kasus yang dialami.
5. Mempelajari kasus   : Dengan melihat rekam medik klien terhadap program pengobatan melalui catatan medik.
1.5       Sistematika Penulisan
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I       : Berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan umum dan khusus, ruang lingkup, metodologi penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II      :  Berisi tentang landasan teori kehamilan dan tinjauan manajemen varney.
BAB III    : Berisi tentang tinjauan kasus individu yang didapatkan melalui pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
BAB IV    :  Berisi tentang pembahasan antara teori dan kasus yang dikaji selama melaksanakan asuhan kebidanan.
BAB V      : Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA



BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Nifas
2.1.1    Definisi Nifas
Masa puerperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai, dan berakhir kira-kira 6 minggu. (Sarwono, 237)
Masa nifas adalah masa pulihnya kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kembali seperti waktu sebelum hamil,lama masa nifas adalah 6-8 minggu. (Moehtar 1998 : II)
2.1.2    Perubahan - Perubahan Yang Terjadi
Pada masa nifas dijumpai 2 kejadian yang penting,yaitu Involusi dan Laktasi.
Merupakan alat genetalia interna dan eksterna yang akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil secara keseluruhan.

Involusi
Tinggi Fundus
Berat Uterus
Bayi lahir
Plasenta lahir
7 hari (1 minggu)
14 hari (2 minggu)
42 hari (6 minggu)
56 hari (8 minggu)
Sepusat
2 jari bawa pusat
Pertengahan pusat sympisis
Tidak teraba
Sebesar hamil 2 minggu
Normal

1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram

Involusi pada bekas implatasi plasenta



b.   Perubahan pada serviks
-   Segera setelah post patrum bentuk serviks agak menganga seperti corong
-   Warna merah kehitaman karena penuh pembuluh dara.
-     Setelah lahir tangan penolong bisa masuk ke kavum seviks.
-   Setelah 2 jam dapat dimasukkan 203 jari.
-   Setelah 1 minggu masuk 1 jari. (Manuaba 1998 : 192)
c.   Vagina
-   Rugae terlihat pada minggu ke 3
-   Luka bekas episiotomi tidak ada. (Manuaba 1998 : 192)
d.   Hemokonsentrasi
Pada masa hamil didapat hubungan pendek(shunt)antara ibu dan plasenta.Setelah melahirkan akan hilang dengan tiba-tiba sehingga darah ibu relatis akan bertambah dan beban jantung meningkat da kembali pada hari ke 3-15 post patrum. (Manuaba 1998 : 192)
Laktasi
-   Perubahan pada payudara
Pada saat plasenta lahir terjadi perubahan mendadak pada estrogen dan progesteron.
Progesteron→Kelenjar hipofis anterior→laktasi dimulai dengan kerja prolakfin pada sel→tergantung pada isapan bayi→peningkatan dan kelanjutan dari prolaktin. (Manuaba 1998 : 192)
2.1.3 Gambaran klinis masa puerperium
a. Lokhea Ruba
-   1-3 hari, warna merah dan hitam.
-   Terdiri dari sel desidua,vernik kaseusa,rambut lanugo,sisa mekonium dan darah.
b. Lokhea Sanginolenta
-   3-7 hari
-   warna kekuningan
c. Lokhea Serosa
-   7-14 hari
-   warna kekuningan
d. Lokhea Alba
-   setelah hari ke-14
-   berwarna putih
Lokhea Abnormal Jika :
2.1.4 Perawatan Masa Puerpureum
  1. Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan bayinya,segera dapat memberikan ASI.sehingga kelancaran asi lebih terjamin
  1. Pemeriksaan umum
  2. Pemekriksaan khusus
Tanda-tanda vital (TTV),Tinggi Fudus Uteri(TFU),konsentrasi uterus,payudara,pengeluaran asi,lokhea dan jahitan bekas operasi.
  1. KIE setelah 2-3 hari dirawat (KIE pulang)
  1. MIKSI dan BAB
Diatur supaya berlangsung baik dan tidak menggangu kontraksi uterus
  1. ASI dan Puting susu
-   Pemberian ASI padakedua payudara secara bergantian sekecap bayi menginginkan (on-demand)
  1. Kembalinya datang bulan atau menstruasi

2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan

I.   Pengkajian (tanggal…,jam…)
A. Data Subjektif
Ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam melaksanankan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 1995:14)
           Merupakan  alasan yang menyebabkan ibu datang ke sarana kesehatan. Ibu dengan kehamilan yang normal biasanya memiliki alasan datang ke sarana kesehatan karena ingin memeriksakan keadaan kehamilannya.
       Merupakan keadaan yang dirasakan ibu saat ini, yang menyebabkan ibu datang ke fasilitas kesehatan, misalnya mual, muntah, pusing, cepat lelah, dan lain sebagainya
        Meliputi penyakit yang pernah dialami, penyakit yang sedang diderita dan mendapat pengobatan yang sedang atau pernah dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit – penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan. Penyakit tersebut antara lain : jantung, diabetes melitus, anemia, hipertensi esensial, gonorhoe, TBC paru, asma, kelainan pembekuan darah, hepatitis infeksiosa
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama :
-     Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali
       menarche terjadi pada usia pubertas, yaitu sekitar 12 – 16 tahun
       Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
       Kehamilan yang lalu mengalami gangguan / tidak seperti mual muntah, perdarahan yang banyak, nyeri kepala, gangguan penglihatan, anak lahir spontan / tindakan, aterm / premature / dismature., ditolong oleh dokter/bidan/dukun. Berat badan lahir, PBL, jenis kelamin, hidup/meninggal. Bila meninggal sebabnya apa. Bagaimana plasenta lahir, perdarahan/tidak, masa nifas terdapat penyulit/tidak ( seperti perdarahan/demam), laktasi
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap  minggu
       Pernah ikut KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan apa tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa
       a. Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10 – 11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang. (Christina,1993:168)
Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan denngan baik karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
                                                                     (Manuaba, 1998:140)
                        b. Aktivitas
wanita yang sedang hamil boleh bekerja tetapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan. Misalnya : pekerjaan rumah tangga yanng ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air,dll. Pekerjaan dinas mis. Guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya. (Christina,1993:163)
                        c. Nutrisi
nutrisi yang diperlukan ibu hamil kalori , protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.
 d. Eliminasi
 Pada bulan pertama dan terakhir kahamilan biasanya ibu mengeluh sering kencing karena kandung kemh tertekan oleh uterus dan kepala janin
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin trhadap usus beasar dan rektum
                        e. Kebersihan
                        f. Kebiasaan
Merokok, minum alkohol, dan kecanduan narkotika merupakan kebiasaan yang secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan cacat bawaan atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan mental. (Manuaba,1998:140)
                        g. Pola seksual
Frekuensi, intensitas, dan posisi untuk kegiatan seksual merupakan penyesuaian bagi wanita hamil karena perubahan kontur tubuhnya. Hamil bukan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
-    Terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa   nyeri
-    Terjadi perdarahan saat hamil
-    Terdapat pengeluaran cairan yang mendadak
-    Riwayat abortus, koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu
- Riwayat persalinan prematur sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual pada UK 8½ - 10 bulan
Bagaimana tanggapan ibu dan suami tentang kehamilan dan bagaimana dukungannya, ibu menginginkan persalinan dimana. Bagaimana hubungan ibu dan keluarga dengan warga sekitar, petugas kesehatan
Kepercayaan terhadap takhayul, upacara adat yang pernah dilakukan, ada pantang makan atau tidak
Untuk mengetahui bagaimana sikap ibu terhadap agama yang diyakininya.
B. Data Obyektif
1.  Pemeriksaan umum
Jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu mengalami salah satu atau lebih keluhan sbb:
2.  Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut         :  Bersih, warna, mudah rontok/tidak. Rambut yang mudah dicabut menandakan kurang gizi / kelainan tertentu
Muka             :  Chloasma gravidarum +/-, edema , pucat
Mata              :  Sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/tidak
                         Konjungtiva normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera berwarna putih, bila kuning menandakan teinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada conjungtivitis
Telinga          : Ada tidak secret, pendengaran baik
Bibir              : Lembab, tidak pucat, tidak stomatitis/
Mulut            :  Tidak stomatitis, tidak ada caries pada gigi, gusi pucat/ tidak
Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agara terlihat bersih. (Sarwono,1999:405)
Adanya caries yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang berkaitan dengan emesis, hiperemsisi gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat menjadio sumber infeksi. (Manuaba,1998:140)
Leher            : Ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis, kelenjar limfe / tidak
- Dalam kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami hiperfunngsi dan kadang disertai pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15 – 25% walaupun tampak gejala – gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita hamil itu tidak menderita hypertyroidismu. (Sarwono, 1999:256)
- Bila terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit , misalnya peradangan akut / kronis di kepala, orofaring, kulit kepala / daerah leher, selain itu kemungkinan terjadi TBC, sifilis. ( Robert Priharjo,1996:62)
-  Bila terdapat pembendungan vena jugularis, menandaklan adanya kelainan cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu mengidap penyakit jantung
Dada             : Payudara tegang, hiperpigmenytasi areola mamae, putting susu menonjol, nafas teratur, tidak sesak
Perut             : Striae lividae, linea nigra, ada bekas luka operasi/tidak
Genetalia      : Bersih/tidak, varises +/-, tidak oedem
Ekstremitas   : Oedema, varises/tidak
b. Palpasi
Leher       : Tidak teraba pembesaran kelanjar tiroid, vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara    : teraba benjolan abnormal/tidak, colostrum +/-
Abdomen   : Diastasis abdominales <2cm, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat.
Ekstremitas  : oedema, varises/tidak
 c. Auskultasi
Dada  :  untuk mengetahui terdengar suara tambahan/ tidak ( ronchi/ whezing)
DJJ     : +/-, teratur/tidak, frekuensi 120 – 160 x/menit, jelas  terdengar disebalah mana
d. Perkusi
    reflek patela +/-
normal : tungkai bawah akan bergerak sedikikt ketika tendon ditekuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklampsia
                                                                  (Depkes RI, 2000:20)
Bila reflek patela negatif, kemungkinan pasian mengalami kekurangan B1. (Pusdikn`kes,1993:68)                                                                                                              
                3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( darah lengkap, urine lengkap, tes kehamilan ), USG,  Hb.

II.   Identifikasi Diagnosa/Masalah
Diagnosa   : NY ”...”P......Ab.....Post Partum Hari Ke...dengan Nifas.....
DS        : Data subyektif yang mendukung diagnosa
       DO        : Data obyektif yang mendukung diagnosa   
Masalah   : Nyeri
DS          : Data subyektif yang mendukung diagnosa
DO         : Data obyektif yang mendukung diagnosa

III. Identifikasi Masalah Potensial
Merupakan bentuk antisipasi masalah kehamilan yang bisa dialami ibu dalam kehamilannya yang dilihat dari diagnosa.

IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan tindakan penanganan yang bersifat segera, biasanya hanya dicantumkan pada ibu yang mengalami kegawatdaruratan dalam kehamilannya.

V.   Intervensi
Dx : : NY ”...”P......Ab.....Post Partum Hari Ke...dengan Nifas.....
Tujuan : Masa nifas berjalan normal
Krieria hasil :
            - Keadaan umum         : baik
            - Kesadaran                 : Composmentis
- TFU                          : 2 jari dibawah pusat
            - Kontraksi uterus       : baik
            - Proses laktasi lancar
            - Ibu dapat menyusui bayinya
            - Nyeri berkurang
Intervensi
  1. Jelaskan pada klien suami dan keluarga tentang masa nifas.
R/ dengan bertumbuhnya pengetahuan maka klien suami dan keluarga lebih kooperatif sehingga memudahkan untuk melakukan perawatan.
  1. anjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan berjalan-jalan.
R/ untuk mempercepat proses involusi, memeperlancar peredaran darah.
  1. Lakukan observasi kontraksi uterus dan pengeluaran lokhea.
R/  mengetahui apakah kontraksi uterus dalam proses involusi baik atau tidak?
  1. Melakukan observasi tanda-tanda vital.
R/ untuk deteksi dini adanya kelainan.
  1. Anjurkan ibu untuk tidak tarah.
R/ untuk mempercepat penyembuhan luka episotomi.
  1. Anjurkan ibu sering mungkin untuk menyusui.
R/ menghindari adanya bendungan ASI.
Masalah : Nyeri
Tujuan : agar nyeri pada perut dan luka bekas episiotomi berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi
1. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan distraksi bila terasa nyeri.
R/ teknik relaksasi dan distraksi mengurangi ketegangan otot-otot sehingga mengurangi ketegangan dan nyeri.
R/ agar tidak terjadi infeksi dan membatasinya.

VI. Implementasi
Penatalaksanaan yang mengacu pada intervensi.

VII. Evaluasi
Merupakan hasil yang didapatkan setelah melakukan implementasi terhadap klien yang diberikan asuhan.
           
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal  :  Jumat, 13 Maret 2009
Jam         :  09.00 WIB
Register  :  1853
Nama Istri    : Ny.”I”
Usia              : 26 tahun        
Agama          : Islam
Suku             : Jawa
Pendidikan   : SD
Pekerjaan      :  IRT
Penghasilan :   -
Alamat         :  Kepanjen
Nama Suami    : Tn.”B”
Usia                 : 28 tahun
Agama             : Islam
Suku                : Jawa
Pendidikan      : SD
Pekerjaan         :  Swasta
Penghasilan     :  ± Rp 600.000,-/ bulan
Alamat            :  Kepanjen
Ibu mengatakan akan melahirkan anaknya yang pertama.
Ibu mengatakan baru melahirkan anaknya dengan normal pada tanggal 15 Juni 2009 pukul 01.30 WIB dan sekarang ibu mengatakan merasa nyeri pada perut bawh sebelah kiri dan tampak menyeringai ksakitan..
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, tidak pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan asma, dan tidak pernah menderita menyakit menular seperti penyakit kuning, paru, malaria. Ibu tidak pernah menjalani operasi.
Ibu mengatakan  tidak sedang menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, paru, malaria HIV/AID.
Ibu mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta tidak pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning, paru, malaria HIV/AID.
Di dalam silsilah keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
Menarche     : 13 tahun
Siklus           : 28 hari
Banyaknya   :  Hari I-III 2 tella/hari, hari IV-VI 1 tella/hari, darah encer dan tidak terdapat gumpalan
Warna /Bau  :  Merah segar/ bau khas anyir
Lama            :  7 hari
Fluor albus   : -
Disminorhea: -
HPHT           : 30-08-2008
TP                 : 07-06 2009
Menikah   : 1 Kali
Lama        : 1 tahun
Umur Pertama Kali menikah        : 24 tahun
NO
Kehamilan
Persalinan
Anak
Nifas
Masalah Lain

Suami
Hamil Ke
Umur Kehamilan
Penolong
Cara
Penyulit
SEX
BB
LR
H/P/
I/
A
Mati
Hidup Umur
Hari
Menyusui


1
1
1
Aterm
Bidan
Spontan
-
4 kg
N
-
1 Hari
1






Sejak usia kehamilan 1-3 bulan ibu sudah mengeluh mual dan muntah.setelah usia kehamilan 3 bulanibu sudah mau makan seperti biasa,selama kehamilan ibu periksa kebidan 7 kali mendapat tablet Fe dan mendapat suntik TT.
Ibu merasakan gerakan janin pertama kali saat uia kehamilan 5 bulan.setalah kehamilan 38 minggu ibu melahirkan secara normal di RSUD Kanjuruhan Kepanjen tanggal 15 juni 2009  jam 01.30 wib dengan jenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir 4000 gram dengan panjang badan 53 cm..
KB yang lalu      :Suntik 3 blanan
Lama pemakaian            : 8 bulan
Keluhan             : -
Rencana KB selanjutnya : Suntik 3 bulanan
Pola Kebiasaan
Sebelum Hamil
Saat Hamil
Nutrisi
-  Makan 3x/hari, komposisi nasi, lauk, sayur, terkadang buah.
-  Minum 7-8 gelas/hari
-  Tidak ada pantangan, tidak alergi dan tidak minum jamu
-  Makan 3x sehari ( Nasi, lauk – pauk, sayur )
-  Minum 8 -10 gelas/hari, susu 1 gelas/hari
Istirahat
-  Ibu istirahat ±2 jam  . Ibu tidur malam ± 8 jam
   Tidak ada keluhan
-  Ibu susah untuk tidur sehari tidur 6 jam
Personal Hygiene
-  Ibu mandi dan gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam  tiap kali kotor dan basah
-  Ibu keramas 2 hari sekali
-  Ibu belum bisa mandi sendiri, ibu hanya diseka setiap paga dan sore.


Eliminasi
-  BAB 1x/hari, konsistensi lembek warna kuning bau khas
-  BAK 3-4/hari warnanya jernih.
   Kelainan dan keluhan tiak ada
-  BAB 1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning bau khas
- BAK ± 4-5/hari warna kuning jernih bau khas. Kelainan dan keluhan tidak ada


Aktifitas
-  Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu dll
-  Ibu hanya berbaring ditempat tidur dan jalan- jalan disekitar ruangan.
Pola kebiasaan tidak sehat
- Ibu tidak merokok, tidak mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak minum minuman beralkohol maupun jamu
- Ibu tidak merokok, mengkonsumsi obat-obatan terlarang, tidak minum minuman beralkohol maupun jamu.
- Ibu juga tidak pernah melakukan oyok.
Rekreasi


- Ibu suka nonton TV, jika ada hari libur ibu pergi kerumah saudara
- Ibu hanya berbarin di tempat tidur.

Psikologi   :  Ibu dan keluarga senang dan menerima kelahiran anaknya. 
Sosial         :  Ibu tinggal dengan suami. Hubungan ibu dengan keluarga harmonis. Begitu pula dengan para tetangga hubungan ibu baik. 
Budaya      :  Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu. Kebiasaan keluarga berobat ke tenaga kesehatan. Ibu masih menganut tentang acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapanan.
Spiritual     :  Ibu beragama islam, biasa menjalankan ibadah dirumah dan kadang – kadang kemasjid  . Dan ibu selalu berdoa semoga
                                     ibu dan  bayinya sehat
B.  Data Obyektif
Keadaan Umum       :  Baik
Kesadaran                : Composmentis         
BB                            : 53 Kg
Tinggi badan            : 150 cm
LILA                        : 26 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah         : 150/90 mmHg,                      Nadi          : 88 x/mnt
RR                            : 23 x/mnt                                Suhu          : 36,5 0 C

  
a. Inspeksi

b. Palpasi
c. Auskultasi          
d. Perkusi               
e. Terapi

Diagnosa   : Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
DS    : Ibu mengatakan telah melahirkan bayinya yang pertama dan ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya.
DO   : -     Keadaan Umum       : Baik
  Kesadaran       : Composmentis
         Tanda-Tanda Vital
                     TD                            : 110 / 80 mmHg
                     Nadi                         : 88 x/mnt
                     RR                            : 23 x/mnt
                     Suhu                         : 36,5 0c
TFU                            : : Setinggi pusat
Kontraksi                    : Baik
Genitalia                     : Terdapat lokhea rubradan luka pada perineum                          dengan jahitan jelujur
Ekstremitas                 : Kaki oedem
Masalah : Nyeri
DS       :Ibu mengatakan nyeri pada luka episiotomi
DO      :    - Keadaan umum      : baik
- Kesadaran              : Composmesmentis
- Tanda-Tanda Vital
                        TD                         : 110 / 80 mmHg
                        Nadi                      : 88 x/mnt
                        RR                         : 23 x/mnt
                        Suhu                      : 36,5 0c
- Abdomen              : -TFU             :Setinggi pusat
- Kontraksi uterus baik
- Genetalia               : Terdapat jahitan jelujur
- Ibu tampak menyeringi kesakitan

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
                                              -

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
                                              -
V.     INTERVENSI
Dx :  Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
Tujuan : Masa nifas berjalan normal
Krieria hasil :
            - Keadaan umum         : baik
            - Kesadaran                 : Composmentis
- TFU                          : 2 jari dibawah pusat
            - Kontraksi uterus       : baik
            - Proses laktasi lancar
            - Ibu dapat menyusui bayinya
            - Nyeri berkuran
Intervensi
1. Jelaskan pada klien suami dan keluarga tentang masa nifas.
R/ dengan bertumbuhnya pengetahuan maka klien suami dan keluarga lebih kooperatif sehingga memudahkan untuk melakukan perawatan.
  1. Anjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan berjalan-jalan.
R/ untuk mempercepat oses involusi, memeperlancar peredaran darah.
3.  Lakukan observasi kontraksi uterus dan pengeluaran lokhea.
R/ mengetahui apakah kontraksi uterus dalam proses involusi baik atau tidak?
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital.
R/ untuk deteksi dini adanya kelainan.
5. Anjurkan ibu untuk tidak tarah.
R/ untuk mempercepat penyembuhan luka episotomi.
6. Anjurkan ibu sering mungkin untuk menyusui.
R/ menghindari adanya bendungan ASI.

Masalah : Nyeri
Tujuan : agar nyeri pada perut dan luka bekas episiotomi berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi
R/ teknik relaksasi dan distraksi mengurangi ketegangan otot-otot sehingga mengurangi ketegangan dan nyeri.
2. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene.
R/ agar tidak terjadi infeksi dan membatasinya.

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal     :15 Juni 2009                                       Jam      : 09.30 WIB
Implementasi :
1.  Menjelaskan pada klien suami dan keluarga tentang masa nifas
2. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan      berjalan-jalan.
3.Melakukan observasi kontraksi uterus dan pengeluaran lokhea
4. Melakukan observasi tanda-tanda vital
5. Menganjurkan ibu untuk tidak tarah.
6. Menganjurkan ibu sering mungkin untuk menyusui.

Masalah : Nyeri
1.Mengajarkan ibu teknik relaksasi dan distraksi bila terasa nyeri.
2. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene

VII. EVALUASI
Tanggal   : 15 juni 2009              Jam : 09.30 WIB
Dx           : Ny ”I” PI00I Ab000 post partum hari ke 1 dengan nifas normal.
S              : ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
O                         : - keadaan umum        : baik
- kesadaran                : composmentis
- TTV
   TD              : 100/80 mmHg                       - Rr      : 24x/menit
   N                : 84x/menit                              - Suhu : 36,5 °c
- TFU            : setinggi pusat. Kontraksi uterus baik, lokhea rubra.
- ASI             : ada kolostrum
A                         : Ny“I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
P              : lanjutkan intervensi

Masalah   : Nyeri
S              : ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang diberikan.
O           &nbrp;             : - keadaan umum        : baik
  - kesadaran                : composmentis
  - nyeri mulai berkurang
A                         : Ny “I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
P              : Lanjutkan intervensi


BAB IV
PEMBAHASAN

Pada tanggal 15 juni 2009, jam 09.30 WIB penulis melakukan pengkajian pada Ny ”I”. Dari data-data yang telah dikumpulkan didapatkan diagnosa yaitu. Penulis mencoba membahas dari kasus tersebut.
Dalam kasus Ny ”I” diperoleh data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang dikatakn oleh ibu bahwa merasa nyeri pada perut kiri bagian bawah. Menurut Manuaba masa nifas merupakan masa pulihnya kembali, genetalia internal dan eksternal yang akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil secara keseluruhan.
Dalam pengkajian data obyektif sudah didapatkan tanda-tanda involusi yaitu adanya kontraksi uterus dan tinggi fundus yang semakin menurun. Pada diagnosa sudah ditegakkan berdasarkan data yang telah diperoleh dari pengkajian. Pada kasus ini tidak ada masalah potensial karena proses nifas berjalan dengan normal.
Pada intervensi disusun beberapa rencana berdasarkan diagnosa yang diambil dan sudah dilakukan implementasi sesuai intervensi yang telah dibuat dan dilakukan sesui keadaan klien, dalam langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena semuanya telah disesuaikan dengan teori yang ada.
Dilakukan evaluasi dari langkah-langkah yang telah disusun dengan baik dan berjalan lancar, dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, dimana dalam prakteknya telah dilakukan sesuai dengan teori yang ada serta memberikan jadwal bila ditemukan tanda-tanda bahaya yang terjadi pada ibu.


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Masa puerperium atau masa nifas adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan selesai sampai otot-otot kembali seperti waktu sebelum hamil, lama masa nifas adalah 6-8 minggu. Oleh karena itu perlu pengawasan secara intensif terhadap ibu nifas. Diharapkan dalam masa nifas berjalan dengan normal dan tidak ada komplikasi.
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada, penulis menyimpulkan:
Pada pengkajian Ny “I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
  1.  Data, asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat menegakkan diagnosa. Dalam hal ini tidak ada kesulitan karena klien dapat kooperatif dengan petugas.
  2. Pada identifikasi masalah atau diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
  3. Pada identifikasi masalah potensial pada kasus ini tidak ada masalah.
  4. Pada identifikasi kebutuhan segera, dalam kasus ini tidak dilakukan kebutuhan segera.
  5. Pada intervensi dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan sudah dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh.
  6. Pada implementasi atau penatalaksanaan asuhan yang sudah diberikan sudah dilakukan secara komprehensif dan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
  7. Pada evaluasi asuhan yang sudah diberikan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.
  8. Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Mahasiswa harus memberikan pengetahuannya agar dapat melakukan atau memberikan pelayanan khususnya .........nifas atau memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan klien.
Sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan hendaknya memiliki pola pikir manajemen asuhan kebidanan vorney dalam menyelesaikan masalah kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu pelayanan sesuai kamajuan IPTEK, serta dapat memberikan pelayanan yang komprehensif walaupun dalam waktu yang mungkin sangat singkat terutama pada ibu nifas sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.



DAFTAR PUSTAKA

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid I. EBC. Jakarta.
Prawirahardjo, Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. YBPSP. Jakarta.
Syaifuddin, Abdul Bari dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Sastrawinata, Sulaiman. 2002. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar