BAB I
PENDAHULUAN
Masa
nifas (puerperium) adalah masa puli kembali mulai dari persalinan sele`ai
sampai alat alat kandungan kembali seperti pra hamil.lama masa nifas yaitu 6-8
minggu.(Sinobsis Obstetri. 115)
Masa nifas atau kala
puerperium berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari. Merupakan Wktu yang
diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang normal. Dimana
perubahan bentuk fisik dari yang sebelumnya hamil dan melahirkan serta terjadi
perubahan emosional dan sosial didalam keluarga. Pada umumnya masa nifas harus
berjalan nurmal sehingga sebagai tenaga midis dan harus mendetiksi secara dini
kondisi yang tidak nurmal pada maa nifas.
Dengan
mengangkat seorang wanita yang berada dalam fase atau masa nifas memiliki
resiko tinggi maka dilakukan pengawasan selama masa nifas. Dengan usaha ini
ternyata angka kematian ibu dapat menurun begitu juga dengan kematian anak.
Sedapt mungkin seorang ibu post partum diberikan pengertian sedikit tentang
masa nifas, ini berarti dalam ANC atau bisa diberikan pada saat PNC harus
diusahakan agar ibu dalam masa nifas harus sehat dan tidak terjadi masalah dan
jika ditemukan danya tanda-tanda kelainan atau infeksi harus didetiksi secara
dini dan harus dapat ditangani.
Setelah
persalinan (masa nifas) merupakan kondisiyang harus diwaspadai, peningkatan suhu tubuh biasanya, terjadi, tapi
tidak bole melebihi dari dari 38Âșc secara ber turut-turut. Selama 2 hari karena
dapat diperkirakan terjadi infeksi. Adanya rasa nyeri dan timbul akibat adanya
kontraksi uterus diikuti his pengiring, ada pula terjadi penyerapan beberapa
bahan tertentu melalui pembulu dara vena sehingga terjadi peningkatan suhu.
Perlukan pada kala nifas atau perlukan karena persalinan merupakan tempat
masuknya kuman kedalam tubuh sehingga menimbulakan infeksi pada masa nifas
Untuk itu penulis mengambil
kasus pada Ny”I” PI001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal di Ruang Brawijaya RSUD Kanjuruhan
Kepanjen,agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan secara tepat dan komprohensif,
dan supaya proses nifas ibu berlangsungbdengan lancar dan tanpa komplikasi.
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny
”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal diharapkan
mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan menurut 7 langkah Varney dengan
pendekatan standar kebidanan secara komprehensif.
Setelah
memahami teori mengenai kehamilan Pre Eklamsi Ringan diharapkan mahasiswa mampu
:
1. Melajukan pengkajian pada Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
1.4 Metode
Penulisan
1.
Wawancara : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan
menanyakan langsung kepada ibu pasien yang bersangkutan
4. Studi
Pustaka : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari
buku-buku sumber untuk memperlengkap kasus yang dialami.
5. Mempelajari kasus : Dengan melihat rekam medik klien terhadap program pengobatan
melalui catatan medik.
1.5 Sistematika
Penulisan
LEMBAR JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : Berisi pendahuluan yang
terdiri dari latar belakang, tujuan umum dan khusus, ruang lingkup, metodologi
penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II : Berisi tentang landasan teori kehamilan dan tinjauan manajemen
varney.
BAB III : Berisi tentang tinjauan
kasus individu yang didapatkan melalui pengkajian, diagnosa, intervensi,
implementasi dan evaluasi.
BAB IV : Berisi tentang pembahasan antara teori dan kasus yang dikaji selama
melaksanakan asuhan kebidanan.
BAB V : Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Nifas
2.1.1 Definisi Nifas
Masa puerperium atau masa
nifas dimulai setelah partus selesai, dan berakhir kira-kira 6 minggu. (Sarwono,
237)
Masa nifas adalah masa
pulihnya kembali,mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kembali seperti
waktu sebelum hamil,lama masa nifas adalah 6-8 minggu. (Moehtar 1998 : II)
2.1.2 Perubahan - Perubahan Yang Terjadi
Pada masa nifas dijumpai 2
kejadian yang penting,yaitu Involusi dan Laktasi.
Merupakan alat genetalia interna dan eksterna yang
akan berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil secara keseluruhan.
Involusi
|
Tinggi Fundus
|
Berat Uterus
|
Bayi lahir
Plasenta lahir
7 hari (1 minggu)
14 hari (2 minggu)
42 hari (6 minggu)
56 hari (8 minggu)
|
Sepusat
2 jari bawa pusat
Pertengahan pusat sympisis
Tidak teraba
Sebesar hamil 2 minggu
Normal
|
1000 gram
750 gram
500 gram
350 gram
50 gram
30 gram
|
Involusi
pada bekas implatasi plasenta
b. Perubahan pada serviks
- Segera setelah post patrum bentuk serviks agak menganga seperti corong
- Warna merah kehitaman karena penuh pembuluh
dara.
- Setelah lahir tangan penolong bisa masuk ke
kavum seviks.
- Setelah 2 jam dapat dimasukkan 203 jari.
- Setelah 1 minggu masuk 1 jari. (Manuaba 1998 :
192)
c. Vagina
- Rugae terlihat pada minggu ke 3
- Luka bekas episiotomi tidak ada. (Manuaba 1998
: 192)
d. Hemokonsentrasi
Pada masa hamil didapat hubungan
pendek(shunt)antara ibu dan plasenta.Setelah melahirkan akan hilang dengan
tiba-tiba sehingga darah ibu relatis akan bertambah dan beban jantung meningkat
da kembali pada hari ke 3-15 post patrum. (Manuaba 1998 : 192)
Laktasi
- Perubahan pada payudara
Pada saat plasenta lahir
terjadi perubahan mendadak pada estrogen dan progesteron.
Progesteron→Kelenjar hipofis
anterior→laktasi dimulai dengan kerja prolakfin pada sel→tergantung pada isapan
bayi→peningkatan dan kelanjutan dari prolaktin. (Manuaba 1998 : 192)
2.1.3 Gambaran
klinis masa puerperium
a. Lokhea Ruba
- 1-3 hari, warna merah dan hitam.
- Terdiri dari sel desidua,vernik kaseusa,rambut
lanugo,sisa mekonium dan darah.
b. Lokhea Sanginolenta
- 3-7 hari
- warna kekuningan
c. Lokhea Serosa
- 7-14 hari
- warna kekuningan
d. Lokhea Alba
- setelah hari ke-14
- berwarna putih
Lokhea Abnormal Jika :
2.1.4 Perawatan Masa
Puerpureum
- Rawat Gabung
Perawatan ibu dan bayi dalam
satu ruangan bersama-sama sehingga ibu lebih banyak memperhatikan
bayinya,segera dapat memberikan ASI.sehingga kelancaran asi lebih terjamin
- Pemeriksaan umum
- Pemekriksaan khusus
Tanda-tanda vital (TTV),Tinggi
Fudus Uteri(TFU),konsentrasi uterus,payudara,pengeluaran asi,lokhea dan jahitan
bekas operasi.
- KIE setelah 2-3 hari dirawat (KIE pulang)
- MIKSI dan BAB
Diatur supaya berlangsung baik
dan tidak menggangu kontraksi uterus
- ASI dan Puting susu
- Pemberian ASI padakedua payudara secara
bergantian sekecap bayi menginginkan (on-demand)
- Kembalinya datang bulan atau menstruasi
2.2 Konsep Manajemen Asuhan Kebidanan
I. Pengkajian (tanggal…,jam…)
A. Data Subjektif
Ditanyakan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan
diketahuinya agama pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanankan asuhan kebidanan. (Depkes RI, 1995:14)
Merupakan alasan yang menyebabkan ibu datang ke sarana
kesehatan. Ibu dengan kehamilan yang normal biasanya memiliki alasan datang ke
sarana kesehatan karena ingin memeriksakan keadaan kehamilannya.
Merupakan keadaan yang dirasakan ibu saat
ini, yang menyebabkan ibu datang ke fasilitas kesehatan, misalnya mual, muntah,
pusing, cepat lelah, dan lain sebagainya
Meliputi penyakit yang pernah dialami,
penyakit yang sedang diderita dan mendapat pengobatan yang sedang atau pernah
dilakukan. Hal ini penting diketahui untuk melihat kemungkinan adanya penyakit
– penyakit yang menyertai dan yang dapat mempengaruhi kehamilannya, sehubungan
dengan keadaan ibu yang lemah pada waktu kehamilan dan setelah melahirkan.
Penyakit tersebut antara lain : jantung, diabetes melitus, anemia, hipertensi
esensial, gonorhoe, TBC paru, asma, kelainan pembekuan darah, hepatitis
infeksiosa
Ditanyakan
mengenai latar belakang keluarga terutama :
- Menarche adalah terjadi haid yang pertama
kali
menarche terjadi pada usia pubertas,
yaitu sekitar 12 – 16 tahun
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur
pertama kali menikah
Kehamilan yang lalu mengalami gangguan /
tidak seperti mual muntah, perdarahan yang banyak, nyeri kepala, gangguan
penglihatan, anak lahir spontan / tindakan, aterm / premature / dismature.,
ditolong oleh dokter/bidan/dukun. Berat badan lahir, PBL, jenis kelamin,
hidup/meninggal. Bila meninggal sebabnya apa. Bagaimana plasenta lahir,
perdarahan/tidak, masa nifas terdapat penyulit/tidak ( seperti
perdarahan/demam), laktasi
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika
segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan
dilakukan tiap 2 minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu
Pernah ikut KB / tidak, apa macamnya, ada
keluhan apa tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa
a. Istirahat
Waktu
istirahat harus lebih lama ± 10 – 11 jam. Untuk wanita hamil, juga dianjurkan
untuk tidur siang. (Christina,1993:168)
Jadwal
istirahat dan tidur harus diperhatikan denngan baik karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan
pertumbuhan dan perkembangan janin.
(Manuaba, 1998:140)
b.
Aktivitas
wanita yang sedang hamil boleh
bekerja tetapi sifatnya tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan.
Misalnya : pekerjaan rumah tangga yanng ringan, masak, menyapu, tetapi jangan
menimba, mengangkat air,dll. Pekerjaan dinas mis. Guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik
dihindarkan misalnya pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan
zat yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya. (Christina,1993:163)
c.
Nutrisi
nutrisi yang diperlukan ibu
hamil kalori , protein, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C,
vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak mengandung lemak dan hidrat arang
seperti manisan dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari kelebihan berat
badan yang berlebihan.
d.
Eliminasi
Pada bulan pertama dan terakhir kahamilan
biasanya ibu mengeluh sering kencing karena kandung kemh tertekan oleh uterus
dan kepala janin
Perubahan hormonal
mempengaruhi aktivitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena
menurunnya gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin trhadap usus beasar dan
rektum
e. Kebersihan
f.
Kebiasaan
Merokok, minum alkohol, dan
kecanduan narkotika merupakan kebiasaan yang secara langsung dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan janin, menimbulkan cacat bawaan atau kelainan
pertumbuhan dan perkembangan mental. (Manuaba,1998:140)
g.
Pola seksual
Frekuensi, intensitas, dan
posisi untuk kegiatan seksual merupakan penyesuaian bagi wanita hamil karena
perubahan kontur tubuhnya. Hamil bukan halangan untuk melakukan hubungan
seksual. Hubungan seksual disarankan untuk dihentikan bila :
- Terdapat tanda infeksi dengan
pengeluaran cairan disertai rasa nyeri
- Terjadi perdarahan saat hamil
- Terdapat pengeluaran cairan yang
mendadak
- Riwayat abortus, koitus ditunda
sampai kehamilan 16 minggu
- Riwayat persalinan prematur sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual
pada UK 8½ - 10 bulan
Bagaimana tanggapan ibu dan
suami tentang kehamilan dan bagaimana dukungannya, ibu menginginkan persalinan
dimana. Bagaimana hubungan ibu dan keluarga dengan warga sekitar, petugas
kesehatan
Kepercayaan terhadap takhayul,
upacara adat yang pernah dilakukan, ada pantang makan atau tidak
Untuk mengetahui bagaimana
sikap ibu terhadap agama yang diyakininya.
B. Data
Obyektif
1. Pemeriksaan
umum
Jika denyut nadi ibu 100x/menit atau lebih, mungkin ibu
mengalami salah satu atau lebih keluhan sbb:
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Rambut : Bersih, warna, mudah rontok/tidak. Rambut yang
mudah dicabut menandakan kurang gizi / kelainan tertentu
Muka : Chloasma gravidarum +/-, edema , pucat
Mata : Sklera kuning/tidak, konjungtiva pucat/tidak
Konjungtiva
normal warna merah muda, bila pucat menandakan anemia. Sklera berwarna putih,
bila kuning menandakan teinfeksi hepatitis, bila merah kemungkinan ada
conjungtivitis
Telinga : Ada tidak secret,
pendengaran baik
Bibir : Lembab, tidak pucat, tidak stomatitis/
Mulut : Tidak stomatitis, tidak ada caries pada gigi,
gusi pucat/ tidak
Dalam
kehamilan sering timbul stomatitis dan gingivitis yang mengandung pembuluh
darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut agara terlihat bersih.
(Sarwono,1999:405)
Adanya caries
yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering terjadi caries yang
berkaitan dengan emesis, hiperemsisi gravidarum. Adanya kerusakan gigi dapat
menjadio sumber infeksi. (Manuaba,1998:140)
Leher : Ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis,
kelenjar limfe / tidak
- Dalam
kehamilan biasa kelenjar tyroid mengalami hiperfunngsi dan kadang disertai
pembesaran ringan. Metabolisme basal dapat meningkat 15 – 25% walaupun tampak
gejala – gejala yang dapat menyerupai hiperfungsi glandula tyroid namun wanita
hamil itu tidak menderita hypertyroidismu. (Sarwono, 1999:256)
- Bila
terdapat pembesaran kelenjar limfe mungkin disebabkan oleh berbagai penyakit ,
misalnya peradangan akut / kronis di kepala, orofaring, kulit kepala / daerah
leher, selain itu kemungkinan terjadi TBC, sifilis. ( Robert Priharjo,1996:62)
- Bila terdapat pembendungan vena
jugularis, menandaklan adanya kelainan cardiovaskuler, kemungkinan besar ibu
mengidap penyakit jantung
Dada : Payudara tegang, hiperpigmenytasi areola mamae,
putting susu menonjol, nafas teratur, tidak sesak
Perut : Striae lividae, linea nigra, ada bekas luka
operasi/tidak
Genetalia : Bersih/tidak, varises
+/-, tidak oedem
Ekstremitas : Oedema, varises/tidak
b. Palpasi
Leher : Tidak teraba pembesaran
kelanjar tiroid, vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar limfe
Payudara : teraba benjolan abnormal/tidak, colostrum
+/-
Abdomen :
Diastasis abdominales <2cm, kontraksi uterus baik, TFU 2 jari dibawah pusat.
Ekstremitas : oedema, varises/tidak
c. Auskultasi
Dada : untuk mengetahui terdengar suara tambahan/
tidak ( ronchi/ whezing)
DJJ :
+/-, teratur/tidak, frekuensi 120 – 160 x/menit, jelas terdengar disebalah mana
d. Perkusi
reflek patela +/-
normal : tungkai
bawah akan bergerak sedikikt ketika tendon ditekuk. Bila gerakannya berlebihan
dan cepat, maka hal ini mungkin merupakan tanda eklampsia
(Depkes RI, 2000:20)
Bila reflek patela negatif, kemungkinan pasian
mengalami kekurangan B1. (Pusdikn`kes,1993:68)
3. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium ( darah lengkap,
urine lengkap, tes kehamilan ), USG, Hb.
II. Identifikasi Diagnosa/Masalah
Diagnosa : NY ”...”P......Ab.....Post
Partum Hari Ke...dengan Nifas.....
DS : Data subyektif yang mendukung diagnosa
DO :
Data obyektif yang mendukung diagnosa
Masalah : Nyeri
DS : Data subyektif yang
mendukung diagnosa
DO : Data obyektif yang
mendukung diagnosa
III.
Identifikasi Masalah Potensial
Merupakan
bentuk antisipasi masalah kehamilan yang bisa dialami ibu dalam kehamilannya
yang dilihat dari diagnosa.
IV. Identifikasi Kebutuhan Segera
Merupakan
tindakan penanganan yang bersifat segera, biasanya hanya dicantumkan pada ibu
yang mengalami kegawatdaruratan dalam kehamilannya.
V. Intervensi
Dx : : NY
”...”P......Ab.....Post Partum Hari Ke...dengan
Nifas.....
Tujuan : Masa nifas berjalan
normal
Krieria hasil :
-
Keadaan umum : baik
-
Kesadaran : Composmentis
- TFU : 2 jari dibawah pusat
-
Kontraksi uterus : baik
-
Proses laktasi lancar
-
Ibu dapat menyusui bayinya
-
Nyeri berkurang
Intervensi
- Jelaskan pada klien suami dan keluarga tentang masa nifas.
R/ dengan bertumbuhnya
pengetahuan maka klien suami dan keluarga lebih kooperatif sehingga memudahkan
untuk melakukan perawatan.
- anjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan berjalan-jalan.
R/ untuk mempercepat proses involusi, memeperlancar
peredaran darah.
- Lakukan observasi kontraksi uterus dan pengeluaran lokhea.
R/ mengetahui apakah kontraksi uterus dalam
proses involusi baik atau tidak?
- Melakukan observasi tanda-tanda vital.
R/ untuk deteksi dini adanya
kelainan.
- Anjurkan ibu untuk tidak tarah.
R/ untuk mempercepat
penyembuhan luka episotomi.
- Anjurkan ibu sering mungkin untuk menyusui.
R/ menghindari adanya
bendungan ASI.
Masalah : Nyeri
Tujuan : agar nyeri pada perut dan luka bekas
episiotomi berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi
1.
Ajarkan ibu teknik relaksasi dan distraksi bila terasa nyeri.
R/
teknik relaksasi dan distraksi mengurangi ketegangan otot-otot sehingga
mengurangi ketegangan dan nyeri.
R/ agar tidak terjadi infeksi dan membatasinya.
VI. Implementasi
Penatalaksanaan yang mengacu
pada intervensi.
VII. Evaluasi
Merupakan hasil yang
didapatkan setelah melakukan implementasi terhadap klien yang diberikan asuhan.
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal : Jumat, 13 Maret 2009
Jam : 09.00 WIB
Register : 1853
Nama Istri : Ny.”I”
Usia :
26 tahun
Agama : Islam
Suku
: Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Penghasilan
: -
Alamat : Kepanjen
|
Nama Suami :
Usia : 28 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Penghasilan
: ±
Rp 600.000,-/ bulan
Alamat : Kepanjen
|
Ibu mengatakan akan melahirkan anaknya yang pertama.
Ibu
mengatakan baru melahirkan anaknya dengan normal pada tanggal 15 Juni 2009
pukul 01.30 WIB dan sekarang ibu mengatakan merasa nyeri pada perut bawh
sebelah kiri dan tampak menyeringai ksakitan..
Ibu
mengatakan tidak pernah menderita penyakit kronis seperti jantung, kencing
manis serta kanker, tidak pernah menderita penyakit menurun seperti tekanan
darah tinggi, kencing manis dan asma, dan tidak pernah menderita menyakit
menular seperti penyakit kuning, paru, malaria. Ibu tidak pernah menjalani
operasi.
Ibu
mengatakan tidak sedang menderita
penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan
asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning,
paru, malaria HIV/AID.
Ibu
mengatakan di dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada menderita
penyakit kronis seperti jantung, kencing manis serta kanker, serta tidak pernah
menderita penyakit menurun seperti tekanan darah tinggi, kencing manis dan
asma, dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti penyakit kuning,
paru, malaria HIV/AID.
Di dalam silsilah keluarga ibu maupun suami tidak ada keturunan kembar.
Menarche : 13
tahun
Siklus : 28 hari
Banyaknya : Hari I-III 2 tella/hari, hari IV-VI 1 tella/hari, darah encer dan
tidak terdapat gumpalan
Warna /Bau : Merah segar/ bau khas anyir
Lama : 7 hari
Fluor albus : -
Disminorhea: -
HPHT : 30-08-2008
TP : 07-06 2009
Menikah : 1 Kali
Lama : 1 tahun
Umur Pertama Kali menikah : 24
tahun
NO
|
Kehamilan
|
Persalinan
|
Anak
|
Nifas
|
Masalah Lain
|
||||||||||
Suami
|
Hamil Ke
|
Umur Kehamilan
|
Penolong
|
Cara
|
Penyulit
|
SEX
|
BB
LR
|
H/P/
I/
A
|
Mati
|
Hidup Umur
|
Hari
|
Menyusui
|
|
||
1
|
1
|
1
|
Aterm
|
Bidan
|
Spontan
|
-
|
♀
|
4 kg
|
N
|
-
|
1 Hari
|
1
|
|
|
Sejak usia kehamilan 1-3 bulan
ibu sudah mengeluh mual dan muntah.setelah usia kehamilan 3 bulanibu sudah mau
makan seperti biasa,selama kehamilan ibu periksa kebidan 7 kali mendapat tablet
Fe dan mendapat suntik TT.
Ibu merasakan gerakan janin
pertama kali saat uia kehamilan 5 bulan.setalah kehamilan 38 minggu ibu
melahirkan secara normal di RSUD Kanjuruhan Kepanjen tanggal 15 juni 2009 jam 01.30 wib dengan jenis kelamin perempuan
dengan berat badan lahir 4000 gram dengan panjang badan 53 cm..
KB yang lalu :Suntik 3 blanan
Lama pemakaian : 8 bulan
Keluhan : -
Rencana KB selanjutnya : Suntik 3 bulanan
Pola Kebiasaan
|
Sebelum Hamil
|
Saat Hamil
|
Nutrisi
|
- Makan
3x/hari, komposisi nasi, lauk, sayur, terkadang buah.
- Minum
7-8 gelas/hari
- Tidak
ada pantangan, tidak alergi dan tidak minum jamu
|
- Makan
3x sehari ( Nasi, lauk – pauk, sayur )
- Minum
8 -10 gelas/hari, susu 1 gelas/hari
|
Istirahat
|
- Ibu
istirahat ±2 jam . Ibu tidur malam ± 8 jam
Tidak ada keluhan
|
- Ibu
susah untuk tidur sehari tidur 6 jam
|
Personal
Hygiene
|
- Ibu
mandi dan gosok gigi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam tiap kali kotor dan basah
- Ibu keramas 2 hari sekali
|
- Ibu
belum bisa mandi sendiri, ibu hanya diseka setiap paga dan sore.
|
Eliminasi
|
- BAB
1x/hari, konsistensi lembek warna kuning bau khas
-
BAK 3-4/hari warnanya jernih.
Kelainan dan keluhan
tiak ada
|
- BAB
1x/hari, konsistensi lunak, warna kuning bau khas
- BAK ± 4-5/hari warna kuning jernih bau
khas. Kelainan dan keluhan tidak ada
|
Aktifitas
|
- Ibu
mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, menyapu dll
|
- Ibu
hanya berbaring ditempat tidur dan jalan- jalan disekitar ruangan.
|
Pola kebiasaan
tidak sehat
|
- Ibu tidak merokok, tidak mengkonsumsi
obat-obatan terlarang, tidak minum minuman beralkohol maupun jamu
|
- Ibu tidak merokok, mengkonsumsi
obat-obatan terlarang, tidak minum minuman beralkohol maupun jamu.
- Ibu juga tidak pernah melakukan oyok.
|
Rekreasi
|
- Ibu suka nonton TV, jika ada hari
libur ibu pergi kerumah saudara
|
- Ibu hanya berbarin di tempat tidur.
|
Psikologi : Ibu dan keluarga senang dan menerima kelahiran anaknya.
Sosial : Ibu tinggal dengan suami. Hubungan ibu dengan
keluarga harmonis. Begitu pula dengan para tetangga hubungan ibu baik.
Budaya : Ibu tidak memiliki pantangan terhadap makanan dan tidak minum jamu.
Kebiasaan keluarga berobat ke tenaga kesehatan. Ibu masih menganut tentang
acara-acara seperti selamatan, pitonan, selapanan.
Spiritual : Ibu
beragama islam, biasa menjalankan ibadah dirumah dan kadang – kadang
kemasjid . Dan ibu selalu berdoa semoga
ibu dan
bayinya sehat
B. Data Obyektif
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran : Composmentis
BB : 53 Kg
Tinggi badan : 150 cm
LILA : 26 cm
Tanda-Tanda Vital
Tekanan Darah : 150/90 mmHg, Nadi : 88 x/mnt
RR :
23 x/mnt Suhu
: 36,5 0 C
a. Inspeksi
b. Palpasi
c. Auskultasi
d. Perkusi
e. Terapi
Diagnosa : Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
DS : Ibu mengatakan telah
melahirkan bayinya yang pertama dan ibu merasa senang dengan kelahiran bayinya.
DO : - Keadaan Umum : Baik
Kesadaran :
Composmentis
Tanda-Tanda Vital
TD : 110 / 80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 23 x/mnt
Suhu : 36,5 0c
TFU  : :
Setinggi pusat
Kontraksi :
Baik
Genitalia :
Terdapat lokhea rubradan luka pada perineum dengan jahitan
jelujur
Ekstremitas :
Kaki oedem
Masalah : Nyeri
DS :Ibu
mengatakan nyeri pada luka episiotomi
DO : -
Keadaan umum : baik
- Kesadaran : Composmesmentis
-
Tanda-Tanda Vital
TD : 110 / 80 mmHg
Nadi : 88 x/mnt
RR : 23 x/mnt
Suhu : 36,5 0c
- Abdomen :
-TFU :Setinggi pusat
- Kontraksi uterus baik
- Genetalia :
Terdapat jahitan jelujur
- Ibu tampak menyeringi kesakitan
III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL
-
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
V.
INTERVENSI
Dx : Ny ”I” P1001 Ab000 Post Partum Hari Ke 1 dengan Nifas Normal
Tujuan : Masa nifas berjalan
normal
Krieria hasil :
-
Keadaan umum : baik
-
Kesadaran : Composmentis
- TFU : 2 jari dibawah pusat
-
Kontraksi uterus : baik
-
Proses laktasi lancar
-
Ibu dapat menyusui bayinya
-
Nyeri berkuran
Intervensi
1. Jelaskan pada klien suami
dan keluarga tentang masa nifas.
R/ dengan bertumbuhnya
pengetahuan maka klien suami dan keluarga lebih kooperatif sehingga memudahkan
untuk melakukan perawatan.
- Anjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan berjalan-jalan.
R/ untuk
mempercepat oses involusi, memeperlancar peredaran darah.
3. Lakukan observasi kontraksi uterus dan
pengeluaran lokhea.
R/
mengetahui apakah kontraksi uterus dalam proses involusi baik atau tidak?
4. Melakukan observasi
tanda-tanda vital.
R/ untuk
deteksi dini adanya kelainan.
5. Anjurkan ibu untuk tidak
tarah.
R/ untuk
mempercepat penyembuhan luka episotomi.
6. Anjurkan ibu sering mungkin
untuk menyusui.
R/
menghindari adanya bendungan ASI.
Masalah : Nyeri
Tujuan : agar nyeri pada perut dan luka bekas
episiotomi berkurang
Kriteria hasil :
Intervensi
R/ teknik relaksasi dan
distraksi mengurangi ketegangan otot-otot sehingga mengurangi ketegangan dan
nyeri.
2. Anjurkan ibu untuk menjaga
personal hygiene.
R/ agar
tidak terjadi infeksi dan membatasinya.
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal :15 Juni 2009 Jam : 09.30 WIB
Implementasi :
1. Menjelaskan pada klien suami dan keluarga
tentang masa nifas
2. Menganjurkan
ibu untuk mobilisasi seperti miring kanan, miring kiri, duduk dan berjalan-jalan.
3.Melakukan observasi kontraksi
uterus dan pengeluaran lokhea
4. Melakukan observasi
tanda-tanda vital
5. Menganjurkan ibu untuk
tidak tarah.
6. Menganjurkan ibu sering
mungkin untuk menyusui.
Masalah : Nyeri
1.Mengajarkan ibu teknik
relaksasi dan distraksi bila terasa nyeri.
2. Menganjurkan ibu untuk
menjaga personal hygiene
VII.
EVALUASI
Tanggal : 15 juni 2009 Jam : 09.30 WIB
Dx : Ny ”I” PI00I Ab000 post partum hari ke 1 dengan nifas normal.
S : ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
O :
- keadaan umum : baik
- kesadaran :
composmentis
- TTV
TD :
100/80 mmHg - Rr : 24x/menit
N :
84x/menit -
Suhu : 36,5 °c
- TFU : setinggi pusat. Kontraksi uterus
baik, lokhea rubra.
- ASI : ada kolostrum
A : Ny“I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
P : lanjutkan intervensi
Masalah : Nyeri
S : ibu mengatakan mengerti tentang penjelasan yang
diberikan.
O &nbrp; :
- keadaan umum : baik
- kesadaran : composmentis
- nyeri mulai
berkurang
A : Ny “I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 15 juni 2009, jam
09.30 WIB penulis melakukan pengkajian pada Ny ”I”. Dari data-data yang telah
dikumpulkan didapatkan diagnosa yaitu. Penulis mencoba membahas dari kasus
tersebut.
Dalam kasus Ny ”I” diperoleh
data-data sebagai berikut yakni data subyektif yang dikatakn oleh ibu bahwa
merasa nyeri pada perut kiri bagian bawah. Menurut Manuaba masa nifas merupakan
masa pulihnya kembali, genetalia internal dan eksternal yang akan
berangsur-angsur pulih seperti keadaan sebelum hamil secara keseluruhan.
Dalam pengkajian data obyektif
sudah didapatkan tanda-tanda involusi yaitu adanya kontraksi uterus dan tinggi
fundus yang semakin menurun. Pada diagnosa sudah ditegakkan berdasarkan data
yang telah diperoleh dari pengkajian. Pada kasus ini tidak ada masalah
potensial karena proses nifas berjalan dengan normal.
Pada intervensi disusun
beberapa rencana berdasarkan diagnosa yang diambil dan sudah dilakukan
implementasi sesuai intervensi yang telah dibuat dan dilakukan sesui keadaan
klien, dalam langkah ini tidak terjadi kesenjangan karena semuanya telah
disesuaikan dengan teori yang ada.
Dilakukan evaluasi dari
langkah-langkah yang telah disusun dengan baik dan berjalan lancar, dalam hal
ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di lapangan, dimana dalam
prakteknya telah dilakukan sesuai dengan teori yang ada serta memberikan jadwal
bila ditemukan tanda-tanda bahaya yang terjadi pada ibu.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Masa puerperium
atau masa nifas adalah masa pulihnya kembali, mulai dari persalinan selesai
sampai otot-otot kembali seperti waktu sebelum hamil, lama masa nifas adalah
6-8 minggu. Oleh karena itu perlu pengawasan secara intensif terhadap ibu
nifas. Diharapkan dalam masa nifas berjalan dengan normal dan tidak ada
komplikasi.
Setelah dilakukan asuhan
kebidanan pada, penulis menyimpulkan:
Pada pengkajian Ny “I” PI00I Ab000 Post Partum Hari Ke-1 dengan Nifas Normal
- Data, asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk dapat menegakkan diagnosa. Dalam hal ini tidak ada kesulitan karena klien dapat kooperatif dengan petugas.
- Pada identifikasi masalah atau diagnosa asuhan yang diberikan sudah sesuai dan komprehensif.
- Pada identifikasi masalah potensial pada kasus ini tidak ada masalah.
- Pada identifikasi kebutuhan segera, dalam kasus ini tidak dilakukan kebutuhan segera.
- Pada intervensi dilakukan sesuai dengan teori yang ada dan sudah dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh.
- Pada implementasi atau penatalaksanaan asuhan yang sudah diberikan sudah dilakukan secara komprehensif dan dilakukan sesuai dengan keadaan pasien.
- Pada evaluasi asuhan yang sudah diberikan sudah sesuai dengan apa yang diharapkan.
- Pada pendokumentasian sudah dilakukan sesuai prosedur yang telah ditetapkan.
Mahasiswa harus memberikan
pengetahuannya agar dapat melakukan atau memberikan pelayanan khususnya .........nifas
atau memberikan konseling sesuai dengan kebutuhan klien.
Sebagai tenaga kesehatan
khususnya bidan hendaknya memiliki pola pikir manajemen asuhan kebidanan vorney
dalam menyelesaikan masalah kebidanan dan senantiasa mengembangkan mutu
pelayanan sesuai kamajuan IPTEK, serta dapat memberikan pelayanan yang
komprehensif walaupun dalam waktu yang mungkin sangat singkat terutama pada ibu
nifas sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid
I. EBC. Jakarta.
Prawirahardjo,
Sarwono. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
YBPSP. Jakarta.
Syaifuddin,
Abdul Bari dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Maternal Neonatal.
Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Sastrawinata,
Sulaiman. 2002. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar