Kamis, 18 Oktober 2012

MIOMETRITIS

 Pengertian
    Miometritis adalah radang pada lapisan dinding rahim yaitu miometrium. Dimana terjadi infeksi uterus setelah persalinan. Penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi merupakan lanjutan dari endometritis, sehingga gejala dan terapinya seperti endometritis. Bila tidak teratasi dengan baik maka berpotensi terjadi Parametritis (infeksi sekitar rahim), Salpingitis (infeksi saluran otot), Ooforitis (infeksi indung telur), Pembentukan pernanahan sehingga terjadi abses pada tuba atau indung telur. (Wikipedia.com)
    Sebagai penyakit yang terjadi pada masa nifas atau post partum, ada beberapa faktor predisposisi yang mempengaruhi, antara lain:
1. Infeksi akibat abortus dan partus
2. Infeksi post curettage
3.           Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim

    Sedangkan berdasarkan klasifikasinya dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.  Miometritis Akuta
    Miometritis Akuta biasanya terdapat pada abortus aseptik atau infeksi postpartum. Penyakit ini tidak berdiri sendiri, akan tetapi merupakan bagian dari infeksi yang lebih luas. Kerokan (curettage) pada wanita dengan endometrium yang meradang (endometritis) dapat menimbulkan miometritis akut. Pada penyakit ini miometrium menunjukkan reaksi radang berupa pembengkakan dan infiltrasi sel-sel radang. Perluasan dapat terjadi lewat jalan limfe atau lewat trombofeblitis dan kadang-kadang dapat terjadi abses.
2.           Miometritis Kronik
    Miometritis kronik biasanya ditemukan uterus lebih besar dari biasa, sakit pinggang dan leukorea. Bila pengobatan terlambat atau kurang adekuat dapat berkembang menjadi :
    - Abses pelvik
    - Peritonitis
    - Syok
    - Dispareunia
    - Trombosis vena yang dalam
    - Emboli pulmonal
    - Infeksi pelvik yang menahun
    - Penyumbatan tuba dan infertilitas

Tanda dan gejala miometristis antara lain :
1. Demam
2. Keluar lochea berbau / purulent
3. Sakit pinggang
4. Nyeri abdomen

Terapi miometritis yang dapat diberikan antara lain :
- Ampisilin 2 g iv / 6 jam
- Gentamisin 5 mg
- Metronidasol 500 mg iv / 8 jam

Pada post aborsi dan post partum sering terdapat luka pada serviks uteri, luka dinding uterus bekas tempat plasenta, yang merupakan Porte- d’ entrée (jalan masuk paling mudah) bagi kuman-kuman patogen. Selain itu, alat-alat yang digunakan pada abortus dan partus tidak steril dapat membawa kuman ke dalam uterus.

PUSTAKA:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar